Asli. Parah abis, cuy. Setelah di awal Februari ada kasus ‘Anak Pejabat DPRD Jambi’ yang mengalami kecelakaan karena mengendarai mobil dinas orang tuanya, lah, sekarang ada lagi kasus serupa tapi tak sama yang menjerat anak pejabat di negeri +62 ini bahkan sampai viral di jagat medsos karena ulah Mario anak salah satu pejabat pajak Kementerian Keuangan.
Yow, jadi kasus baru ini bercerita tentang anak dari pejabat DJP Kementerian Keuangan yang melakukan penganiayaan terhadap anak salah satu petinggi GP Anshor hingga koma. Tentu, ragam reaksi atas kasus ini pun bermunculan. Gak cuma dari warganet, Bu Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga sampe gemesh banget dibuatnya, Gaess.
Apa? Gak salah denger, nih? Coba ceritain!
Awal Mula Tindakan Penganiayaan
Kendaraan bernopol plat palsu ini dipakai untuk membawa anak teman saya untuk dianiaya.
Pelaku berjumlah 3 orang.
Silahkan diusut Jendral @ListyoSigitP @DivHumas_Polri @Jatanraspoldamj @PolresJaksel pic.twitter.com/zqY3pOacgk— #David (@addtaufiq) February 21, 2023
Menurut info yang diterima Komar, kejadian penganiayaan brutal itu terjadi pada Senin (20/02/2023) kemarin. Nah, ceritanya tuh di daerah Pesanggrahan, Jaksel, ada beberapa pemuda lagi main di salah satu rumah temennya. Salah satunya bernama David alias ‘Sang Korban’. Si David ini punya mantan, inisialnya Agnes (lho kok nyebut merek, sih). Infonya, sih, Agnes berpacaran dengan Mario dan sempat curhat kepadanya kalau doi pernah dapet perilaku gak menyenangkan dari David. Ceritanya apa? Nobody knows.
Gak terima setelah mendengar curhatan Agnes, emosi Mario memuncak dan yang pasti gelap mata (Hallloooo..nyalain lampu mangkanya biar kagak gelap!). Terus, di Senin malam David tetibaan dapet telpon dari Agnes. Nanyain lagi dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa..bukan, bukan..Agnes mau nyusul ke tempat David buat ngasih barang. David otomatis langsung ngerespons dan share-loc tempatnya. Nah, pas dikabarin dah nyampe, bukan Agnes yang muncul, melainkan si “temen curhatnya” Agnes bareng tiga orang lainnya pake mobil Rubicon hitam.
Satu per Satu Fakta Mulai Bermunculan
Setelah David ketemu rombongan ber-Rubicon itu, gak sampai baku hantam kan?
Iya, lah, masa GAK! Keempat ‘pemuda harapan bangsa’ itu langsung nyamperin David dan melakukan penganiayaan di depan rumah di Pesanggrahan itu. Chaos banget, loh, pokoknya. David pun tergeletak tak berdaya dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Satpam kompleks juga langsung datang dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pesanggrahan. Mereka semua kemudian diamankan sama petugas kepolisian deh, gaess.
Nah, yang jadi concern di sini adalah identitas dari David dan temannya yang menganiaya yang dari awal udah dapet cerita dari si Agnes ini. Usut punya usut, David ternyata anak dari salah satu pimpinan pusat GP Ansor DKI Jakarta, Jonathan Latumahina. Keluarga David juga udah minta bantuan LBH GP Ansor untuk membantu proses hukum dalam peristiwa ini dan memastikan anaknya dapet keadilan dan pelaku dijatuhkan hukuman yang sesuai.
Telisik punya telisik lagi, setelah diusut identitas pelaku penganiayaan David ini juga ketauan, Gaess. Yes, doi anak pejabat, Coy! Mari kita panggilkan aktor terbaik kali ini: Mario Dandy Satriyo. Ya, ya, ya, kamu tau sendiri kan netizen Indonesia tuh kalau udah ngulitin orang ya sampe ke akar-akarnya. Ngalahin FBI pokoknya. Setelah dikuliti, Mario adalah anak pejabat pajak eselon dua di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Jakarta Selatan II yang bernama Rafael Alun Trisambodo.
Dan, Kementerian Keuangan melalui staf khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prostowo, udah kasih konfirmasi fix kalau Mario adalah anak dari pejabat DJP tersebut. And then, proses hukum sedang berjalan untuk Mario dari Polsek Pesanggrahan yang diteruskan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Update-nya sih, kayak biasa ya, setelah melewati serangkaian proses mulai dari pemeriksaan sampai pengumpulan keterangan saksi dan alat bukti, Polres Metro Jakarta Selatan akhirnya menetapkan Mario sebagai tersangka atas kasus penganiayaan. Hal ini dikonfirmasi oleh Pak Kapolres, Kombes Ade Ary Syam. Mario sendiri sekarang udah dapet baju baru warna oranye dan dijerat pasal berlapis, Coy!
Karena usia korban yang masih dibawah umur, maka Mario dijerat pasal 76C juncto Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Eits tunggu dulu, bukan cuma itu aja Bung, ‘Mario
bukanBros’ ini juga dijerat Pasal 351 Ayat (2) KUHP tentang Penganiayaan Berat dengan ancaman pidana 5 tahun penjara juga. Waduh, dari 2 pasal udah dapet 10 tahun, tuh, Mario.

Bermula dari Penganiayaan, Lalu Melebar Kemana-mana
Nah, Komar juga dapet info kalau sampe sekarang polisi gak cuma fokus di masalah pidana penganiayaannya aja, tapi udah mulai berkembang ke permasalahan mobil yang dibawa Mario.
Aduh, emangnya tuh mobil kenapa, sih?
Inget, dong, waktu Mario sama mantemannya nyerbu David (kalau lupa, coba scrolling dulu ke atas lagi Gan), mobil yang mereka bawa itu Rubicon hitam, kan. Nah setelah dikulik lebih dalem lagi, pelat Rubicon bernopol B 120 DEN itu ternyata gak sesuai sama nomor rangka. Gak cuma itu, nomor fisiknya juga gak sesuai sama STNK-nya, Gaess. Nah, lho!? Pelat mobil yang benernya itu B 2571 PBP dan ditemukan polisi di dalam mobil. Ya gitu dah, tuh mobil Rubicon kemudian diamankan pihak kepolisian. Aduuh, kena lagi aja…
Rubicon lho mobilnya, terus kenapa?
Rubicon itu bukan sembarang mobil. Apalagi kalau diadu sama mobil Komar yang masih jadul punya, kalah jauh pe-pe-pe-mir-sa-sa! Nah, ngomongin mobil yang dipake Mario, ternyata ada fakta mengezoetkan di baliknya. Ternyata, tuh Rubicon gak tercatat di harta kekayaan bapaknya Mario, Rafael Alus Trisambodo dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara a.ka LKPHN. Di situ tercatat Rafael punya berbagai aset mulai dari tanah, bangunan, kendaraan (minus si Rubicon, ya) dan surat berharga yang kalau semuanya digabungin, nilainya mencapai Rp56 miliar! Emeyjing bingit, gak, tuh!

Itu angka bukan sembarang angka, lho. Yes, berkali-kali lipat dari harta kekayaan bosnya Pak Rafael yang notabene adalah Ditjen Pajak, Suryo Utomo, senilai Rp14 miliar. Bahkan, nilai kekayaannya ditaksir hampir nyaingin Bu Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati sebesar 58 miliar Rupiah!
Adududududuhhh jadi kebongkar, kan…..Astagaaaa!
‘Kembali ke laptop’ kalau kata Om Tukul. Komar mau nge-reminder kalau ‘core-nya inti dari core‘ adalah kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat DJP Kementerian Keuangan, Rafael Alus Trisambodo. Bos-nya, Bu Sri Mulyani pun kesel minta ampun begitu tau cerita sebenarnya, Gaess. Bu Ani juga mengecam tindakan ini dan men-support setiap jalannya proses penindakan hukum oleh pihak Kepolisian.
Peringatan Bu Menteri Terhadap Jajarannya
Gegara aksi dari Mario anak pejabat pajak yang ngerembet ke lembaganya karena memiliki gaya hidup mewah, Bu Ani nge-highlight soal kehidupan mewah para pejabat Kementerian Keuangan. Menurut Bu Menteri, gaya hidup ‘borjuis’ alias hidup ‘wow’ ini bisa buat kepercayaan publik terhadap integritas dan reputasi lembaga yang dipimpinnya itu menjadi negatif.
Padahal Bu Ani (katanya, sih) pernah berucap kalau lembaganya ini sudah jujur-bersih-profesional. Secara, kepercayaan publik tuh esensial dan jadi fondasi yang kudu dijaga bersama dan gak boleh dikompromikan terhadap jajaran Kementerian Keuangan. Tegas, lugas, dan harga mati lah pokoknya.
Btw, sampai sekarang David masih belum sadarkan diri dan masih dirawat di ICU. Yes, ada luka serius di wajahnya, terus bibirnya juga robek. Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Ainul Yaqin bilang GP Ansor akan mengawal kasus ini dan berharap pihak kepolisian bisa mengusut tuntas setuntas-tuntasnya. Ya wajar juga sih ya, karena emang viral dan rame banget kasus ini, maka kudu dikawal rame-rame.
So, kamu komentar apa dan dibagian mana nih? Penganiayaannya, mobil Rubicon-nya, LKPHN bapaknya Mario, atau reaksi dari Bu Ani?