Yuhuuu…Komar is back dan mau kasih tau kamu kalau tiga pasang petempur udah siap tempur buat Pilpres 2024 besok, nih, Gaess! Yup, sebelumnya Komar udah cerita, kan, ada 2 dari 3 pasang capres-cawapres yang udah daftar ke Komisi Pemilihan Umum. Kita panggil ya, please welcome Mr Anies-Mr Muhaimin & Mr Ganjar-Mr Mahfud! Bahkan mereka udah tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto loh, Gaes.
Terus, fresh from the oven nih, tepatnya di malam tanggal 22 Oktober 2023—di saat bintang-bintang gemerlap dan sinar bulan menyinari, ah elah!—calon presiden a.ka capres dari Koalisi Indonesia Maju a.ka KIM, Prabowo Subianto secara resmi dan terbuka kepada seluruh insan mengumumkan siapa cawapres yang bakal ngedampingin dirinya. Yes, sesuai prediksi-asumsi-opini yang berkembang di masyarakat, it’s a Gibran Rakabuming Raka a.ka Gibran!
So, udah resmi bingits kita ada tiga pasang petarung Pilpres 2024 nanti. Pasangan AMIN (Anies-Cak Imin), duet GoFud (Ganjar-Mahfud) dan PRABU? PROBRAN? PAGI? (yaah apapun nanti julukannya deh) dari couple Prabowo & Gibran. And, kamu udah kepikiran belom mau nyoblos sapose nanti? Ahaa!
Wait-wait! Beneran udah paten nih Prabowo sama anak sulung Presiden? Ciyusan?

UDAH RESMI Gaes! Bukan lagi teori anu-itu, omongan ahli or pakar, atau apapun itu dah bentuknya! Soalnya dari pernyataan Prabowo di jumpa pers, Ketum Gerindra itu bilang gak perlu ada yang kudu ditanyain lagi soal keputusan dia. Kenapa? Karena keputusan pemilihan Gibran itu udah sesuai sama konsensus parpol pendukung di Koalisi Indonesia Maju. Gak percaya? Nih, Komar comot statement Prabowo dari beberapa media +62:
“Baru saja Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari delapan partai politik, yang dihadiri lengkap oleh ketum masing-masing dan sekjen masing-masing kita telah berembuk secara final, secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden,” kata Prabowo di rumahnya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (22/10/2023).
Tapi Mr. Gibran sendiri gak ada di malam pendeklarasian dirinya itu Gaes. Hmm… Komar juga bertanyeea-tanyeea, sih. Apalagi kamu, kan?
Kita lanjut dulu ya, Gaes. Kalau kamu ikutin perkembangan kabar soal Gibran. Tentu kamu gak bakalan kaget, sih, apalagi sampe shock se-shockbreaker-breakernya! Mulai dari putusan kontroversial MK—as we’ll known ketua MK pamannya Gibran—yang ngijinin kepala daerah buat ikutan Pilpres 2024 walaupun belom berusia 40 tahun. Yup, bisa kita bilang itu jadi “tanda2” buat ngelolosin Gibran. Nah, Sabtu (21/10/2023) lalu, parpol berlambang puun beringin alias Partai Golkar resmi mendeklarasikan Gibran sebagai usulan cawapres ke Prabowo Subianto.

LHO!? TE…TE…TETAPI KAN GIBRAN KADER BANTENG (PDI-P)???
Bentar, menurut pantauan Komar, Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani udah ngasih spill di dalam keterangan doi. Mbak Puan bilang kalau di hari Jumat (sebelum deklarasi Partai Golkar) doi dah meet-up sama Gibran. Di dalam pertemuan itu, Gibran ngomong ke Puan kalau ada KEMUNGKINAN dirinya bakal maju di pertempuran capres-cawapres Pilpres 2024. Respons Puan saat itu, sih, datar-datar aja. Cuman kalau dari Gibran sendiri, dia siap kena sanksi sama PDI Perjuangan.
Terus gimans dongs?
Asli, Komar kureng tau Gaes. Mbak Puan sih bilangnya—sampai detik ini—Gibran masih bagian dari PDI-P dan belom sign out dari partainya. Hmm…belom jelas juga statusnya Gibran ini gimana. Ada beberapa isu berkembang, misal: Gibran bakal ganti jaket dari merah otw kuning, tapi isu itu patah, kok, waktu deklarasi Golkar hari Sabtu kemaren. Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto cuma kasih statement: “Kita lihat saja nanti.”

FYI Gaes, Gibran sendiri udah ‘mampir-mampir’ ke beberapa ketua umum parpol di Koalisi Indonesia Maju, nih. Pertama, Gibran udah mampir rumahnya Ketum PAN, Zulkifli Hasan, terus dia ke Yusril Ihza Mahendra a.ka Ketum Partai Bulan Bintang (PBB). Nah, sejauh Komar memantau, Gibran sowan ke Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sekitar jam 08.22 WIB sebelum Prabowo mendeklarasikan dirinya di malam hari. Lalu, Gibran juga menemui para petinggi Partai Gelora.
Ah, yang bener tuh udah keliling kesana-kesini? Kan statusnya masih kader PDI-P?
Udah Gaes, aselik, udah… Komar spill ya komen-komen dari para ketum itu. Ini nih, Gaes:
• Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN): “Agar Indonesia maju terus, silaturahmi tidak boleh terputus. Bismillah Mas Wali.”
• Yusril Ihza Mahendra (Ketum PBB): “Kami ucapkan selamat kepada beliau yang telah dipilih oleh, akan disahkan oleh Koalisi Indonesia Maju. Sebentar lagi akan dideklarasikan.”
• Agus Harimurti Yudhoyono (Ketum Demokrat): Komar gak nemu statement langsung dari AHY, tapi pertemuan dengan Gibran bener-bener nyata, kok, Gaes… Gibran sendiri pengen ketemu Daddy-nya AHY, SBY. Meski gak ketemu Pak SBY, Pepo hanya bilang, “Urusan cawapres sepenuhnya menjadi kedaulatan dan kewenangan Pak Prabowo.”
• Fahri Hamzah (Wakil Ketua Partai Gelora): “Lebih banyak silaturahmi untuk saling kenal mengenal, sebab ini adalah pertemuan pertama dengan beliau dan kami juga menggali pandangan pandangan beliau tentang kepemimpinan.”
Hmm… Tapi Gibran sendiri di-support gak ya sama “Bapak”?
Maksud lo Presiden Joko Widodo? Yap, Pak Jokowi merestui Gibran saat Beliau selesai acara apel Hari Santri 2023 di Surabaya, Minggu pagi, tanggal 22 Oktober 2023 kemaren. Presiden RI ketujuh itu bilang gini:
“Orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui. Karena sudah dewasa, jangan terlalu mencampuri urusan yang sudah diputuskan oleh anak-anak kita.”
Aduduh…Adem banget Beliau yak Bang Komar. Pak Jokowi, ijinkan saya diangkat jadi anak Bapak juga dong…
‘Jokowi Effect’
Nah, ada yang menarik nih Gaes… Komar bilangnya ‘Jokowi Effect’! Kamu pernah denger gak? Hmm… ‘Jokowi Effect’ itu like a ‘the power of persuasion’ & ‘the power of influence’ yang dimiliki Pak Jokowi untuk ningkatin kekuatan politik elektoral seseorang capres or cawapres. Kureng lebihnya gitu, Gaes.
Kalau menurut Karyono Wibowo selaku Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), pengaruh Presiden Joko Widodo (‘Jokowi Effect’) buat ngedongkrak elektabilitas masih gede perannya sampai pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024, Gaes.
Seriusan, emang ngefek?
Olrait! Komar tambahin lagi pernyataan dari Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari. Bang Qodari ini pernah ngobrol-ngobrol, lah, sama Komar di warung kopi deket rumahnya. And, dia ada bilang sesuatu yang bikin Komar bengong, Gaes.
Doi nyebut, kalau Gibran as a “Anak Jokowi” itu punya potensi mengubah peta pertarungan politik secara luar biasa untuk ngebelah perolehan suara di Jawa Tengah. Bang Qodari bilang kalau ada variabel lain di luar kekuatan partai (PDI-P) yaitu variabel kekuatan Jokowi.
UWOW! Terus, Bang Komar?
Nah, masih dari katanya Bang Qodari ya Gaes, doi juga info ke Komar kalau pertarungan politik para capres-cawapres menuju Pilpres 2024, nomor satunya itu bukan pertarungan suara antara Ganjar, Prabowo, atau Anies. Menurut beberapa kacamata survei politik (doi juga lembaga survei politik juga Gaes), pendefinisi utama yang membentuk peta suara dan opini hari ini sebetulnya ada di Pak Jokowi.
Kenapa emangnya tuh?
Ya, approval rating atau tingkat kepuasan masyarakat terhadap pencapaian dan hasil kerja Jokowi menurut beberapa lembaga survei sebesar 80-an%. Inget ya, secara de facto “Jokowi Effect” itu bisa kita katakan sebagai bentuk dukungan politik dari Jokowi. Secara de jure, Jokowi itu pemegang kekuasaan tertinggi di eksekutif pemerintahan Coy! You know lah what i mean! Bisa aja Jokowi pake jurusnya ini untuk tujuan politik.
Jokowi=King Maker Capres-Cawapres Pilpres 2024?
Wah wah wah…Ada insight-insight apalagi nih, Bang Komar?

Kalau kata Jokowi yang juga diucapin Prabowo, “Ojo kesusu. Ojo grusa-grusu,” hehehe…Piss Gaes! Selain punya jurus yang tadi kita udah bahas, yakni ‘Jokowi Effect’. Lagi-lagi—bukannya Komar sombong nih—menurut pantauan Komar, Pakde Jokowi punya role yang kece, yakni as a King Maker Pilpres 2024!
Ah, lo yang bener aja Bwang!
Gini, deh, Komar ajak balik ke April 2023. Pak Jokowi pernah ngomong “cocok” pas ditanya temen-temen wartawan, andaikata 2 koalisi besar yakni Koalisi Indonesia Baru/ KIB (PAN, Golkar, PPP) sama Koalisi Kedaulatan Indonesia Raya/ KKIR (Gerindra & PKB). Masih kurang yakin? Liat di sini tapi balik lagi ke Komar ya. Nih, videonya:
Itu satu ya, Gaes. Kedua, Jokowi “disebut-sebut” pernah ngide, nih, buat duetin Ganjar Pranowo sama Prabowo Subianto. Kejadiannya—kalau Komar gak salah inget—sekitar Maret 2023 waktu Presiden Jokowi lagi kunker untuk memantau panen raya padi sama ngajak dialog para petani Desa Lajer, Kebumen, Jawa Tengah. Di situ ada Jokowi ngajak wefie alias foto bareng sama Ganjar dan Prabowo bersama para petani.

Terus pas lagi momen Lebaran taun ini, Gaes, tepatnya pas selesai sholat Idulfitri di Masjid Sheikh Zayed, Solo. Jokowi ngomong beberapa nama potensial buat jadi pendamping Ganjar. Kejadian ini gak lama after deklarasi Ganjar Pranowo jadi capres PDIP.
“Banyak, banyak. Ada Pak Erick, ada Pak Sandiaga Uno, ada Pak Mahfud, ada Pak RK, ada Cak Imin, ada Pak Airlangga. Nah, termasuk Pak Prabowo. Nanti cawapresnya ketemu,” kata Jokowi sambil smile.
Tapi duet Prabowo-Ganjar maupun sebaliknya mulai kabur setelah PDI-P keukeuh ceunah ngusung Ganjar sebagai capres 2024 mereka.
Ujang Komarudin, seorang pengamat politik, ngegambarin positioning Jokowi as a “kingmaker” yang berperan dalam dinamika pembentukan koalisi politik, terutama di partai-partai pemerintah. Well, dukungan Jokowi jadi rebutan bingit oleh capres yang bakal bersaing dalam Pilpres nanti karena dianggap dapat ningkatin elektabilitas mereka sebesar 5–7%.
Cuman, restu ayah ke anak (dukungan Jokowi untuk Gibran) udah munculin ketegangan antara Jokowi sama Megawati Soekarnoputri, Gaes. Bahkan, Ketum PDI-P ini pernah ingetin para kadernya untuk berhati-hati sama mereka yang mau mecah belah partai dan mengancam untuk mecat mereka yang dukung capres selain Ganjar Pranowo.
So, dalam konteks ini, Komar bisa bilang Jokowi dianggap sebagai entitas yang berdiri sendiri dan tidak mewakili PDI Perjuangan.
Gerbong Suara yang Dibawa Gibran sebagai Cawapres Prabowo
Okay, terus emang bener Gibran bisa ningkatin suaranya Prabowo?
Komar ngutip pernyataan Denny Januar Ali, pendirinya Lembaga Survei Indonesia (LSI) nih Gaes. Denny mengklasifikasikan tiga kelompok pemilih alias tiga gerbong suara yang berpotensi akan mendukung Gibran Rakabuming Raka dalam pertarungan capres-cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Hmm…Apa aja tuh tiga gerbong suara itu Bang Komar?
Komar highlight, yes. Ini nih yang dimaksud Denny JA:
1. Gerbong Pemilih yang Puas dengan Kinerja Jokowi/ “Jokowi Effect”: Dalam hal ini, kehadiran Gibran sebagai cawapres Prabowo jadi semacam sinyal bahwa Jokowi mendukung Prabowo. Sebagian besar populasi yang puas sama kinerja Jokowi (sekitar 70-80 persen) bisa jadi potensi elektoral yang guwede!
2. Gerbong Suara dari Jawa Tengah: Jawa Tengah, dengan populasi sekitar 13,39–16 persen dari total populasi Indonesia, menjadi fokus utama. Dominasi Ganjar di Jawa Tengah jadi challenge utama bagi Prabowo, dan kehadiran Gibran diharapkan untuk mengurangi margin elektoral Ganjar di provinsi ini Gaes.
3. Gerbong Suara Generasi Milenial: Segmen milenial mencakup 48,5 persen dari populasi. Gibran, sebagai perwakilan generasi milenial, punya potensi besar juga buat narik suara dari segmen ini.
Wew…Tapi elektabilitas mereka (Prabowo-Gibran) sendiri gimana, tuh?

Tau-sama-tau (TST) ya Gaes, beberapa lembaga survei kayak SMRC, Poltracking, sama LSI nyebut kalau couple AMIN masih gitu-gitu aja di posisi ketiga sebagai capres-cawapres Pilpres 2024. Sedangkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang lagi adu sprint buat dapetin posisi pertama.
Nah, kalau dari survei terbarunya Lembaga Survei Indonesia (LSI), dari 16–18 Oktober 2023, pasangan Prabowo-Gibran ada di angka 35,9%, Ganjar-Mahfud 26,1%, dan Anies-Muhaimin 19,6%. Terus menurut Indikator Politik (2–10 Oktober 2023), Prabowo-Gibran masih di atas dengan 37,5%, diikuti Ganjar-Mahfud sebesar 32,2%, and Anies-Muhaimin di 22,7%. Sedangkan versi Poltracking periode 3–9 September 2023 menempatkan Ganjar-Mahfud (31,6%), Prabowo-Gibran (30,7%), dan Anies-Muhaimin (18,4%).
Jadi, gimana kalau menurut kamu nih, Gaes? Udah gak galau, kan, mau milih capres-cawapres siapa di Pilpres 2024? Atau kamu punya pendapat lain? Coba Komar tunggu komen-komen pintar dari kamu semua. Bye-bye, Gaes! See you next time.