Yuhuu…Tentunya kamu udah gak asing sama seni bela diri yang satu ini, dong. Namanya Wing Chun. Ternyata Wing Chun gak cuma bela diri doang, tapi bisa juga dipake dalam dunia investasi.
Lho? Apa nyambungnya antara Wing Chun sama investasi?

Sebentar…Sebelum kita komentarin lebih dalam, mending kita flashback dulu nih soal Wing Chun.
Kenal Bruce Lee, kan? Atau gurunya Bruce Lee yang udah dibikin filmnya jadi beberapa series dan pastinya kamu pernah nonton. Yap, Ip Kai-man nama lengkapnya. Kita mengenalnya dengan panggilan Ip Man atau Yip Man.
Sepak terjang Guru Besar Ip Man dalam memperkenalkan Wing Chun gak kaleng-kaleng, lho, Gaes. Lahir pada 1893 di Foshan, Guangdong, Cina saat Dinasti Qing masih berkuasa, Ip Man mengajarkan Wing Chun secara luas dan terbuka di tanah Cina.
Pada 1960an, Bruce Lee—murid Ip Man—semakin membuat Wing Chun populer dan dikenal dunia. Ya, pada saat itu orang-orang emang suka banget sama aksi dari Bruce Lee.
Nah, Wing Chun ini punya ciri khas kuat, yakni tanpa kuda-kuda yang lebay, tapi unggul dalam pertarungan jarak dekat, punya kombinasi pukulan cepat dan efektif mengalahkan musuh secara tepat.
STOP! Kita gak bakal bahas sejarah, suka-duka, jumlah perguruan, sampai nama tokoh-tokoh selanjutnya yang tetap mempertahankan Wing Chun agar eksis hingga saat ini.
“Mr. Number One” Apresiasi Investasi Si Panda untuk Indonesia
“Cepat dan tepat,” ungkap Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaan Forum Bisnis Indonesia-Cina yang digelar di China World Hotel, Beijing, Senin (16/10/2023).
Baru-baru ini, “Mr. Number One” di negeri kita ini menggambarkan investasi dari Negeri Panda di Indonesia seperti Bruce Lee dengan gerakan Wing Chun-nya.
Secara terbuka di depan semua orang yang hadir dalam forum tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan terima kasih atas peran investasi dan andil para pengusaha Cina dalam pembangunan yang sedang berjalan di Indonesia.

Tunggu, emang betul ada kontribusi nyata dari investasi Cina di Indonesia? Kata grup seberang, katanya gak ada sama sekali kontribusinya. Apa benar seperti itu, Fergusso? Hmmm…
Nah, dalam catatan Jokowi, investasi asing Cina melonjak signifikan di Tanah Air selama lebih dari 1 dasawarsa ini, Gaes.
Contohnya pada tahun 2013, Cina menempati peringkat ke-12 dalam investasi—bahasa kerennya foreign direct investment—di Indonesia. Namun, “eng-ing-eng”, dalam waktu sembilan tahun, tepatnya pada 2022 investasi Cina udah naik jadi peringkat kedua.
Kalau menurut data dari Southeast Asia Aid Map Lowy Institute, Cina telah mendistribusikan dana pembangunan sebesar US$ 37,9 miliar di Asia Tenggara antara 2015 dan 2021. Dan, Indonesia menjadi penerima teratas dengan dana investasi sebesar US$15,1 miliar.
Indonesia sendiri telah mencapai capaian positif dalam berbagai indikator ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5%, neraca dagang surplus selama 41 bulan berturut-turut, dan Indeks Manajer Pembelian (PMI) yang berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut.
FYI, nih, Gaes, Indeks Manajer Pembelian/ Purchasing Managers Index itu (PMI) sebuah indikator atau tolok ukur kegiatan perekonomian suatu negara. Angka PMI yang good menunjukkan seberapa besar optimisme para pelaku sektor bisnis sama kondisi perekonomian suatu negara untuk ke depannya.
Sang Garuda Siap Melakukan Lompatan Besar
Kembali ke laptop, ya. Gak usah kita tutup-tutupin deh, terbuka aja, kayak perasaan kita ke gebetan. Eh, maap offside. Maksudnya, negara ini mau melakukan beberapa lompatan besar ke depan dan kita butuh peran investasi itu sendiri.
Apa aja, sih, lompatan besar itu?
Contohnya, hilirisasi industri mineral-mineral yang kita punya. Kita juga mau nge-build ekosistem kendaraan listrik biar jadi global supply chain. Terus kita punya berjuta-juta potensi dalam energi baru terbarukan (EBT), tenaga surya, tenaga hidro, asal bukan tenaga dalam ya.
Selain itu, kita juga bakal bangun kota netral karbon pertama di Indonesia yang mengusung konsep kota hijau dalam rimba yang masih menyediakan 60% ketersediaan hutan. Di mana, tuh? Di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Gaes.
Terus kenapa harus dari Cina investasinya?
Lah, kita kan open ke semua negara, bukan cuma satu negara aja, tapi saat ini Cina memiliki bukti nyata dalam investasi dan menjadi kontributor foreign direct investment teratas dalam satu-dua tahun mendatang di Indonesia.
So, sampai di sini, apa benar investasi Wing Chun Si Panda bikin buntung atau untung Indonesia? Menurut kamu gimana? Kurang puas atau kamu siap jadi investor untuk bangun negara ini?