Pernah jalan-jalan ke Arab Saudi, gak? Tahun berapa? Coba ke sana lagi sekarang-sekarang ini, terus liat ada yang berubah gak di sana?
Tidak ada yang menyangka ketika melihat wajah baru Arab Saudi saat ini. Mereka mengubah wajahnya dengan bertransformasi dari negara ultrakonservatif menjadi lebih moderat, terutama dalam penerapan syariat Islam.
Salah satunya terlihat dari busana yang dikenakan kaum hawa, beberapa di antara mereka tidak lagi mengenakan cadar serta abaya di tempat umum.
Abaya sendiri merupakan pakaian tradisional Timur Tengah berdimensi lebar yang menutupi lekuk tubuh dan sempat diwajibkan bagi semua perempuan di Arab Saudi.
Kini, mayoritas para perempuan hanya memakai jilbab dengan paduan pakaian modern serta kasual, bahkan ada juga yang melepas penutup rambut mereka. Pemandangan itu terlihat jelas saat perayaan tahun baru 2023 lalu di Riyadh, Arab Saudi.
“Mengunjungi Arab Saudi merupakan sebuah pengalaman yang begitu berbeda di 2008 dibandingkan sekarang, dengan peraturan ketat memakai abaya dan kerudung, serta pemisahan jenis kelamin,” ujar Samia kepada The National, dikutip akurat.CO, Rabu (04/01).

Namun, wajah baru Arab Saudi tidak hanya terlihat dari busana yang dikenakan para perempuannya saja. The National melansir kabar bahwa saat ini tidak ada lagi pemisahan jalur antrean antara laki-laki dan perempuan di bea cukai Bandara Internasional King Khalid Riyadh. Sebagian perempuan juga tampak tidak menggunakan cadar dan abaya.
Saat ini percampuran antara kaum adam dan kaum hawa sudah menjadi hal yang lumrah, polisi agama jarang terlihat, selain itu para perempuan juga mulai mengisi posisi-posisi lapangan pekerjaan. Sebagaimana diketahui, sepuluh tahun lalu laki-laki masih mendominasi lapangan pekerjaan.
Perubahan Arab Saudi di Tangan Putra Mahkota
Keterbukaan Arab Saudi bermula ketika putra Raja Salman, Mohammed bin Salman (MbS) diangkat menjadi putra mahkota kerajaan pada Juni 2017 silam. Sejak saat itu, MbS selalu mendengungkan rencana reformasi Arab Saudi di hampir semua lini, terutama dalam bidang sosial dan kultur.
Selang beberapa bulan pasca pengangkatan MbS, Arab Saudi mengizinkan bioskop serta beberapa tempat hiburan dibuka kembali. Pada 2018, MbS mengizinkan abaya tidak lagi wajib dikenakan. Perempuan boleh tidak mengenakan abaya maupun hijab asalkan berbusana yang sopan.

“Keputusan sepenuhnya diserahkan kepada perempuan untuk memutuskan jenis pakaian yang layak dan terhormat yang dia pilih untuk dikenakan,” tutur MbS, dikutip dari laman Detikcom.
Perubahan wajah baru Arab Saudi menuju moderat ini selaras dengan Visi Saudi 2030 yang digagas oleh Pangeran MbS pada 2016 lalu.
Visi tersebut berisikan langkah pemerintah Arab Saudi untuk menjaga stabilitas perekonomian negara terutama dalam menarik investasi asing, selain demi menggenjot pariwisata dan kunjungan wisatawan mancanegara.
Apa komentarmu saat menengok wajah baru Arab Saudi yang lebih terbuka? Kaget atau memang sudah seharusnya? Nah, “Komar” gak mau ngebandingin dan berkomentar tentang menjamurnya busana Arab di negeri +62, lho.