Indonesia diketahui sedang gencar melakukan hilirisasi industri. Ya, industri kini tidak lagi mengirim barang mentah melalui ekspor, harus diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Hal ini dilakukan demi pendapatan berlebih dari penambahan nilai di barang mentah.
Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Selama masa pandemi Covid-19, sektor perindustrian berperan besar sebagai penyelamat perekonomian negara, terutama dari kontribusinya kepada pendapatan negara. Dan jika memberikan nilai tambah di barang industri bisa berimbas ke pendapatan negara yang meningkat.
Salah satu kawasan industri yang telah menunjukkan bukti nyata adanya hilirisasi berada di kawasan industri IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park). Hal ini disoroti oleh Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan saat konvensi Internasional ke-2 tentang Indonesia Hulu Minyak dan Gas Bumi atau Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) di Bali, Senin (29/11/2021). Menurutnya smelter yang telah dibangun IMIP dapat memberikan nilai tambah bagi sumber daya alam Indonesia.
Dan sebagai industri hilir yang sedang giat dengan kegiatan industri, memang PT IMIP membutuhkan lebih banyak tenaga kerja.
Beragam upaya dilakukan PT IMIP demi mewujudkan impian pendominasian pekerja sekitar di kawasan industri. Salah satunya dengan memberikan pelatihan kerja di dunia industri lewat training center IMIP Training Ground yang pembangunannya sedang berjalan setelah diresmikan oleh Menaker Ida di akhir November 2021. Tentunya, di sana calon tenaga kerja industri bisa mendapatkan pelatihan dan jadi lebih paham dengan bidang kerja industri.
Tak hanya yang sudah siap memasuki dunia kerja, IMI juga melakukan pembekalan kepada mahasiswa perguruan tinggi. IMIP diketahui berperan dalam pembangunan Politeknik Industri Logam Morowali bersama Kementerian Perindustrian. Di Politeknik tersebut, IMIP bahkan mendatangkan pengajar dari perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung (ITB). Dan lulusan dari Politeknik Industri Logam Morowali yang biasanya setiap tahun ada 96 siswa akan diberdayakan untuk bekerja di sektor industri.
Sedangkan di persoalan tenaga kerja, IMIP selalu mengedepankan penyerapan tenaga kerja lokal. Seperti proses rekrutmen yang baru digelar IMIP pada Jumat (22/10) di Kampus Politeknik ATI Makassar. IMIP bekerja sama dengan Unit Career Development Center Politeknik tersebut yang bisa memberikan calon tenaga kerja yang telah mempunyai soft skill dan daya saing untuk bekerja di industri.
Tidak hanya dengan Politeknik ATI Makassar, IMIP juga bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia seperti Politeknik Negeri Ujung Pandang, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Islam Makassar, hingga Universitas Kristen Indonesia (UKI).
IMIP Atasi Pengangguran di Sekitar Kawasan Industri
Bupati Morowali Taslim pun pernah mengatakan pada 11 September 2020 bahwa ada 5.000 warganya yang bekerja di PT IMIP. Dan dengan banyaknya pekerja yang ada di PT IMIP ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk membangun usaha maupun bisnis, yang berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi Morowali. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Morowali menjadi yang tertinggi di Sulawesi Tengah yaitu 28,93%.
Hal ini menjadi bukti bahwa data yang dikeluarkan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Tengah yang mengatakan bahwa jumlah pengangguran tinggi di sekitar wilayah PT IMIP adalah sebuah kekeliruan.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh Joko selaku Humas PT IMIP yang mengatakan bahwa data pengangguran tidak seperti yang tertera dari data Disnaker Sulteng.
“Kami selalu mengutamakan pekerja lokal dengan keterbatasan latar pendidikannya. Kami juga melakukan kontrol terhadap para pekerja yang baru atau pekerja yang sudah keluar dan itu dilakukan setiap bulannya bersama Dinas Tenaga Kerja Morowali,” kata Joko.